
The Barbarosa Brothers
Pada
abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara
yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda
dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat
ditakuti orang-orang Eropa pada zamannya.
Kebiasaannya ialah membajak
barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik
kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang
dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup
dengan menyerah secara sukarela.
Siapakah sebenarnya Barbarossa
yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa selama berabad-abad itu?
Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus menghantui benak dan
pikiran mereka?
Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa
(merah). Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan
julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.
Awal Gerakan Barbarosa
Pada suatu hari, tanpa sebab yang
jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara brutal oleh kapal
militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu Aruj dan
Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan
kematian adik bungsu mereka.
Sejak saat itu, mereka melakukan
aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal militer milik
kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka sangat menggemparkan dan
membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan Khairuddin pun
kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates karena keduanya
berjanggut merah.
Kaum Eropa menyebut Barbarossa
sebagai bajak laut, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang
menjadi simbol bajak laut. Bendera yang dipasang Aruj dan Khairuddin di
kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi kaligrafi doa
Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad,
empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam
Yahudi (Bintang David) karena awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara
ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol,
serta beberapa orang Yahudi.
Pada tahun 1492 M, Andalusia
yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah Islamiyah, jatuh ke
tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan Aragon DAN
Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang Islam
dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari
Aragon.
PERJUANGAN JIHAD BARBAROSA
Peristiwa
itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misi Jihad
Islam. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka
kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika
utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis
pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan
Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah Islam saat itu,
Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara.
Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi mereka di
lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai
Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk
membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.
ADU DOMBA PIHAK SPANYOL
Pada
tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan)
untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian
menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara.
Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat
pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim.
Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir.
Aruj sempat lolos, namun banyak
pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak
buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam
pertempuran tersebut.
Dengan gugurnya Aruj,
kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan
Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah
telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000
tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin
berhasil menghajar pasukan laut tersebut.
Sejarah dan Kehebatan Pasukan Janissary
Guna
meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman
utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I
agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I
pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey
(Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan
sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan
elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam masa kepemimpinan
Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan
Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali pelayaran
dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu
bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an,
Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I
berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan,
Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil
mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini
membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.
Akhir Gemilang Barbarosa Sebelum Tutup Usia
Tahun
1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat
itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin
40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan
kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak
Pasukan Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea
Doria habis-habisan.
Andrea Doria dan armada lautnya
pun lari dari pertempuran. Walau begitu, Khairuddin tak mengejarnya
karena ia tak ingin berperang di laut lepas, mengingat kapal-kapal
armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih. Apalagi ia
hanya memimpin 20 kapal.
Tiga tahun kemudian, Pasukan
Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan
200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar,
untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair
di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan
Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang memimpin serangan tak mengira
bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan Agha sangat matang, sehingga
armadanya pun kacau-balau.
Ketika itu pula tiba-tiba badai
laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan Charles V
berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Tahun 1565, dalam usia senja,
Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan
Knight of St. John. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur.
Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul. Di dekat kuburannya
didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga kini makam
tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan Khairuddin alias
Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga zaman
sekarang.
Pertanyaannya, mungkinkah
sejarah barbarossa brother yang amat sangat ditakuti oleh orang Eropa
hingga sekarang itu akan kembali terulang, siapkah pembaca
untuk menjadi the next generation of Barbarossa ???
Wallahu`alam Bishawab
Sumber : http://b-newz.blogspot.com/2012/06/barbarosa-para-pendekar-islam-korban.html
Wallahu`alam Bishawab
Sumber : http://b-newz.blogspot.com/2012/06/barbarosa-para-pendekar-islam-korban.html
0 komentar:
Posting Komentar